×

Hubungi Kami

Tekan rem

Beranda >  BLOGS >  Dokumen Teknis >  Tekan rem

Hubungan antara radius bending pelat logam dan ketebalan pelat

Sep.03.2025

Jari-jari tekukan pelat logam merupakan nilai yang diperlukan dalam gambar pelat logam, dan sulit untuk menentukan seberapa besar jari-jari tersebut dalam proses sebenarnya. Faktanya, jari-jari tekukan pelat logam ini berkaitan dengan ketebalan material, tekanan mesin tekuk, dan lebar slot cetakan tekuk. Apa sebenarnya hubungan tersebut? Mari kita pelajari bersama hari ini:

Berdasarkan pengalaman dalam proses pelat logam sebenarnya: Ketika ketebalan pelat umumnya tidak melebihi 6mm, jari-jari dalam tekukan pelat logam dapat langsung digunakan sebagai jari-jari tekukan.

Ketika ketebalan pelat lebih besar dari 6mm dan kurang dari 12mm, radius bending bagian dalam pelat umumnya 1,25 hingga 1,5 kali ketebalan pelat. Ketika ketebalan pelat tidak kurang dari 12mm, radius bending bagian dalam pelat umumnya 2 hingga 3 kali ketebalan pelat.

Ketika jari-jari penyiku adalah R=0,5, ketebalan logam lembaran T umumnya sama dengan 0,5mm. Jika diperlukan ukuran jari-jari yang lebih besar atau lebih kecil dari ketebalan plat, cetakan khusus diperlukan untuk pemrosesan.

Ketika gambar pelat logam memerlukan pelat logam dibengkokkan 90°, dan radius bending sangat kecil, pelat logam sebaiknya diberi alur terlebih dahulu sebelum dibengkokkan. Dapat juga diproses menggunakan mati atas dan bawah khusus pada cetakan mesin bending.

image1

Radius bending pelat logam berkaitan dengan ukuran alur cetakan bending bagian bawah.

Melalui sejumlah besar eksperimen dalam pengolahan pelat logam, ditemukan bahwa lebar alur cetakan bending bagian bawah memiliki hubungan tertentu dengan ukuran radius bending. Contohnya: pelat logam 1,0mm dibengkokkan menggunakan lebar alur 8mm, sehingga radius bending yang dihasilkan dalam kondisi ideal adalah R1.

image2

Jika lebar alur 20mm digunakan untuk pembengkokan, karena pada saat pembengkokan punch atas bergerak ke bawah, maka kedalaman logam pelat yang teregang mencapai sudut tertentu. Selanjutnya kita mengetahui bahwa luas area alur lebar 20mm lebih besar dibandingkan alur lebar 8mm. Saat dilakukan pembengkokan dengan lebar 20mm, area peregangan juga meningkat dan sudut R juga bertambah besar.

Oleh karena itu, apabila terdapat persyaratan mengenai radius pembengkokan logam pelat dan tidak merusak cetakan mesin pembengkok, sebaiknya gunakan alur sempit untuk pembengkokan. Dalam kondisi normal, disarankan untuk mengoperasikan sesuai rasio standar ketebalan pelat terhadap lebar alur yaitu 1:8. Rasio minimum tidak boleh kurang dari 1:6 antara ketebalan pelat dengan lebar alur. Pembengkokan logam pelat dapat menggunakan rasio yang lebih kecil, namun tidak boleh kurang dari 1:4 antara ketebalan pelat dengan lebar alur. Saran: Jika memungkinkan secara kekuatan, sebaiknya menggunakan metode memperlebar alur terlebih dahulu sebelum dibengkokkan agar menghasilkan radius pembengkokan logam pelat yang kecil.

Jari-jari bengkok pada proses pelat logam tergantung pada ketebalan material dan lebar alur bengkok. Metode yang sederhana, mudah, dan kasar adalah:

Ketika ketebalan pelat tidak lebih dari 6mm, jari-jari bengkok dalam pelat dapat langsung menggunakan ukuran ketebalan pelat saat dibengkokkan. Ketika ketebalan pelat lebih besar dari 6mm dan kurang dari 12mm, jari-jari bengkok dalam pelat umumnya 1,25 hingga 1,5 kali ketebalan pelat. Ketika ketebalan pelat tidak kurang dari 12mm, jari-jari bengkok dalam pelat umumnya 2 hingga 3 kali ketebalan pelat.

Gambar berikut adalah tabel jari-jari bengkok, tekanan, dan ketinggian bengkok minimum yang disediakan oleh produsen mesin bengkok.

image3

Lebar alur bengkok V

Jari-jari bengkok R

Tinggi bengkok minimum B

Ketebalan pelat S

image4

Catatan: Data abu-abu dalam tabel adalah tekanan P (kN/m) yang diperlukan untuk membengkokkan. Tekanan maksimum mesin bending adalah 1700kN. Celah bending yang tersedia V=12, 16, 25, 40, 50 terdiri dari lima spesifikasi. Harap merujuk pada celah yang tersedia dan panjang bending untuk menentukan radius sedemikian rupa sehingga dapat menghitung panjang material yang terbentang secara akurat.

radius untuk menghitung panjang material yang terbentang secara akurat.

Deskripsi di atas merupakan parameter tekanan dan lebar celah bending dari suatu mesin bending tertentu. Aplikasi sebenarnya dihitung dan digunakan berdasarkan tekanan mesin bending dan celah bending di bengkel fabrikasi logam milik Anda sendiri.


email goToTop