×

Hubungi Kami

Tekan rem

Beranda >  BLOGS >  Dokumen Teknis >  Tekan rem

Jenis-Jenis Proses Bending Logam

Oct.25.2025

Teknik pembengkokan logam lembaran memiliki tujuan bersama yaitu membentuk logam ke bentuk yang diinginkan, namun prinsip operasionalnya sangat berbeda. Menguasai metode-metode ini memerlukan pemahaman terhadap faktor-faktor kunci seperti ketebalan material, dimensi pembengkokan, jari-jari kelengkungan, dan aplikasi yang dituju—semua faktor ini memengaruhi pemilihan proses pembengkokan yang paling sesuai.

Metode-metode berikut menggambarkan tidak hanya cara membengkokkan logam lembaran, tetapi juga cara memilih teknik yang tepat untuk hasil optimal. Metode pembengkokan logam lembaran yang paling umum meliputi:

Pembengkokan V-Die

image1

Ini adalah metode bending yang paling banyak digunakan, cocok untuk sebagian besar proyek bending. Metode ini menggunakan penumbuk (punch) dan die berbentuk V untuk membentuk lembaran logam ke sudut yang diinginkan. Selama proses berlangsung, punch menekan lembaran logam masuk ke dalam die berbentuk V.

Sudut bending yang dihasilkan tergantung pada kedalaman penetrasi punch ke dalam die. Metode ini sederhana dan efisien karena sering memungkinkan bending tanpa perlu menggeser posisi benda kerja.

Bending dengan die-V dapat dikategorikan menjadi tiga subjenis:

Bottoming

image2

Bottoming mirip dengan bending udara (air bending), tetapi dengan perbedaan utama: punch memaksa lembaran logam sepenuhnya masuk ke dalam die hingga bersentuhan penuh dengan permukaan die. Pendekatan ini mengurangi risiko cacat yang terkait dengan air bending.

Metode ini membutuhkan tonase yang lebih tinggi karena diperlukan gaya tambahan untuk menyelesaikan deformasi dan menjaga posisi bagian setelah pembentukan. Metode ini kompatibel dengan berbagai konfigurasi die-V.

Bottoming menawarkan akurasi tinggi dan tidak memerlukan kontrol tonase yang presisi, sehingga cocok digunakan dengan mesin bending yang lebih tua atau kurang presisi.

Pemukulan

image3

Coining melibatkan penekanan lembaran logam di antara punch dan die dengan tonase yang sangat tinggi. Hal ini menghasilkan sudut lentur yang sangat presisi dengan springback minimal.

Meskipun coining memberikan akurasi yang sangat baik, metode ini membutuhkan tonase yang lebih tinggi dan memiliki waktu siklus yang lebih lama dibandingkan metode lainnya.

Pelengkungan Udara

image4

Pembengkokan udara (atau bending parsial) kurang akurat dibandingkan bottoming atau coining tetapi banyak digunakan karena kesederhanaan dan fleksibilitas perkakasnya, karena tidak memerlukan die khusus.

Kekurangan utama adalah pembengkokan udara lebih rentan terhadap springback.

Dalam proses ini, punch memberikan gaya pada dua titik di lembaran logam di atas bukaan die. Karena lembaran tidak menyentuh bagian bawah die, mesin press brake biasanya digunakan untuk pembengkokan udara dengan die berbentuk V.

(Mesin press brake adalah mesin yang digunakan dalam fabrikasi lembaran logam yang menjepit benda kerja dan menerapkan gaya antara punch dan die untuk membentuk lekukan yang diinginkan.)

Penggulungan pemanjangan

image5

Roll bending menggunakan satu set 2, 3, atau 4 rol untuk membentuk lembaran logam menjadi bentuk lengkung. Konfigurasi yang paling umum adalah konfigurasi piramida 3-rol, di mana rol atas dapat diatur dan dua rol bawah tetap.

Lembaran dimasukkan di antara rol atas dan dua rol tetap. Saat rol berputar, mereka mencengkeram lembaran sementara rol yang dapat diatur memberikan tekanan ke bawah untuk mencapai kelengkungan yang diinginkan. Sistem 4-rol menambahkan satu rol tambahan untuk dukungan yang lebih baik, sehingga sangat ideal untuk aplikasi berat.

Metode ini terutama digunakan untuk memproduksi bentuk silinder atau kerucut seperti pipa, tabung gas, tangki, bejana tekan, dan tubing.

Wipe Bending

image6

Pembengkokan dengan pelat (atau pembengkokan tepi) menggunakan mati pelat dan peninju. Lembaran logam dijepit di antara mati dan bantalan tekan, sehingga memperlihatkan bagian yang akan dibengkokkan. Peninju kemudian bergerak ke bawah, menyapukan material melewati tepi mati untuk membentuk sudut yang diinginkan. Metode ini merupakan alternatif yang baik terhadap press braking untuk flens yang lebih kecil.

Teknik ini memungkinkan beberapa tepi dibentuk secara bersamaan, sehingga meningkatkan produktivitas. Teknik ini juga meminimalkan risiko retak permukaan di area lengkungan.

Pembengkokan Rotary

image7

Pembengkokan rotary umumnya digunakan untuk membengkokkan tabung dan pipa dengan kelengkungan berkisar antara 1° hingga 180°, tetapi juga dapat diterapkan pada pelat logam. Proses ini melibatkan tiga komponen utama: die pembengkokan, die penjepit, dan die tekan. Die pembengkokan dan penjepit mengamankan benda kerja, sedangkan die tekan memberikan gaya tangensial dari ujung bebas menuju titik acuan lengkungan. Die yang dapat diputar dapat disesuaikan untuk kontrol sudut dan jari-jari lengkungan yang presisi. Sebuah mandrel sering dimasukkan ke dalam tabung selama proses pembengkokan untuk mencegah kolaps, namun tidak diperlukan untuk bagian pelat logam padat.

Metode pembentukan ini cocok untuk membuat lengkungan pada lembaran datar dan banyak digunakan dalam fabrikasi tabung serta pipa.

Pembengkokan rotary menawarkan kontrol yang sangat baik, memungkinkan toleransi ketat sebesar ±0,5°. Karena tonase yang dibutuhkan 50% hingga 80% lebih rendah dibanding metode lain, risiko cacat permukaan seperti retak berkurang secara signifikan.


email goToTop